1.
Q.S.
Al-An`am (6) ayat 162-163
قُلْ صَلاَ تِيْ وَنُسُكِ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَميْنََلاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ بِذَا لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا اَوَّلُ
الْمُسْلِمِيْنَ
“Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan seluruh
alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperhatikan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim).’”
2.
Q.S.
Al-Bayyinah (98) ayat 5
وَمَآاُمِرُوْآاِلاَّ لِيَعْبُدُوْ اللّه مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
حُنَفآءَ وَيُقِيْمُوْا الصَّلَوةَ وَيُؤْتُو الزَّكَوةَ وَذَالِكَ دِيْنُ
الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus.
3.
Q.S.
Az-Zumar (39) ayat 2-3
اِنَّآ اَنْزَلْنَآ
اِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدُ اللّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدّيْنَ. اَلاَ
لِلّهِ الدّيْنُ الْخَا لِصُ وَالّذِيْنَ اتَّخَذُوْ مِنْ دُوْنِهِ اَوْلِيَآءَ
مَا نَعْبُدُهُمْ اِلاَّ لِ يُقَرِّبُوْنَآاِلَى اللّهِ زُلْفَى اِنَّ اللّهَ
يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ اِنَّ اللّهَ لاَ
يَهْدِىْ مَنْ هُوَ كَا ذِبٌ كَفَّارٌ
Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Quran) dengan
(membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).
dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami
tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah
dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara
mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak
menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.
Kandungan ayat ini adalah: Allah SWT telah memberikan kitab yang
sangat istimewa yaitu Al-Qur`an yang membawa kebenaran, salah satunya yaitu beribadahlah
kepada Allah SWT, mengabdi dengan penuh rendah hati dengan membawa keikhlasan
dan penuh taat pada-Nya.
4.
Q.S.
Al-Kahfi (18) ayat 110
قُلْ اِنَّمَا اَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحَى اِلَيَّ اَنَّمَا
اِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ
عَمَلاً صَالِحًا وَلاَ يُشْرِكْ بِعِبَا دَ تِهِ رَبِّهِ اَحَدًا
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang
Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya".
Kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT yang bertujuan untuk
beribadah harus mempunyai rasa keikhlasan dalam beribadah baik itu ibadah
mahdoh ataupun ghair mahdoh, baik itu wajib, sunah ataupun mubah harus
dilakukan dengan penuh rasa keikhlasan hanya kepada Allah SWT. Jangan sampai
ada rasa riya dalam perbuatan atau ibadah yang kita lakukan. Orang
yang ibadahnya hanya ingin dilihat hebat oleh orang lain atau niat ibadahnya
bukan karena Allah, maka Allah pun akan memberikan apa yang kita niatkan. Tapi, apabila niat beribadah ikhlas kepada Allah maka
Allah pun akan memberikan pahala kepada orang tersebut.
Jadi, daripada ibadahnya ga bernilai dan ga dapet pahala sama
sekali karena riya, lebih baik beribadah dengan ikhlas. Yuk kita sama-sama
perbaiki diri !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar