Jumat, 03 Juni 2016

Definisi dan Urgensi Aqidah



‘’Definisi Aqidah
Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :
Kata "‘Aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth (ikatan), al-Ibraamal-ihkam (pengesahan), (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).
"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan" (ikatan sumpah), dan " ‘Uqdatun Nikah" (ikatan menikah). Allah Ta'ala berfirman, "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja ..." (Al-Maa-idah : 89).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan  perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang  menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.

Aqidah Islamiyyah:
Maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah Ta'ala, Uluhiyyah-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah Ta'ala baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam.
 

Aqidah Islamiyyah:
Jika disebutkan secara mutlak, maka yang dimaksud adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena itulah pemahaman Islam yang telah diridhai oleh Allah sebagai agama bagi hamba-Nya. Aqidah Islamiyyh adalah aqidah tiga generasi pertama yang dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi'in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Nama lain Aqidah Islamiyyah:
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, sinonimnya aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain, di antaranya, at-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari'iah dan al-Iman.
Nama-nama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu ‘aqidah.
Urgensi Aqidah
1.  Aqidah islamiyah merupakan misi utama yang dibawa semua rasul yang diutus oleh Allah ta’ala dan risalah pokok / ajaran inti yang dikandung oleh kitab-kitab Allah ta’ala. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman yang Artinya : Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Aku maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.(QS. Al Anbiyaa:25)
Allah berfirman, Artinya : Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan sembahlah Allah saja dan jauhilah thagut.(QS. An Nahl:36).
2.  Aqidah Islamiyah adalah masalah yang pertama-tama dida’wahkan oleh para nabi dan rasul.
a. Berkata Nabi Nuh ‘Alaihis Salam.
Allah Subhanahu Wata’ala, Artinya; Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya.(QS.Al A’raf : 59)
b. Berkata Nabi Hud ‘Alaihis Salam.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, Artinya; Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya(QS. Al A’raf:65)
c. Berkata Nabi Shalih ‘Alaihis Salam.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman Artinya; Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali(QS.Al A’raf:73)
d. Berkata Nabi Syu’aib ‘Alaihis Salam.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman Artinya; Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya(QS.Al A’raf:85)
e. Berkata Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman Artinya: Sembahlah Allah dan bertaqwalah kepadaNya(QS.Al Ankabut:16)

3.  Aqidah Islamiyah yang shahihah dapat menjaga dan memelihara keselamatan jiwa dan harta seseorang kecuali jika seseorang menantang hak aqidah tersebut
و قال صلى الله عليه وسلم : أمرت أن أقاتل الناس حتى يشهد وا أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة فإذا فعلوا ذلك عصموا مني دماءهم إلا بحق الإسلام و حسابهم على الله . رواه البخاري و مسلم
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan “La Ilaha illallah”(tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah) maka apabila mereka telah mengucapkannya maka terjagalah jiwa dan harta mereka daripadaku kecuali apabila mereka menentang hak kalimat tersebut.
: وقال صلى الله عليه وسلم : من قال لا إله إلا الله و كفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله عز و جل . رواه مسلم
Rasulullah Shallallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersyahadat bahwa
an Laa Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah (tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad itu utusan Allah) dan menegakkan shalat serta menunaikan zakat, maka apabila mereka telah melakukan hal itu maka terjagalah jiwa mereka daripadaku kecuali apabila mereka menentang hak Islam sementara hisabnya kembali kepada Allah.
وقال صلى الله عليه وسلم : من قال لا إله إلا الله و كفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله عز و جل . رواه مسلم
Rasulullah Shallallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Barang siapa yang telah mengucapkan “La Ilaha illallah” (tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah) dan mengingkari segala sembahan selain Allah maka haramlah harta dan jiwanya diganggu dan hisabnya dikembalikan kepada Allah Azza wa Jalla.
4.  Aqidah yang rusak dengan kesyirikan menghalalkan darah dan harta benda pelakunya (orang-orang musyrik) .Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
Artinya : Dan perangilah mereka supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.(QS. Al Anfal: 39)
5.  Aqidah islamiyah shahihah (yang tidak dicampuri kesyirikan) merupakan kunci utama untuk dapat masuk ke syurga pada hari kiamat :
عن جابر رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من لقي الله لا يشرك به شيئا دخل الجنة و من لقيه يشرك به شيئا دخل النار . رواه مسلم
Dari Jabir Radiyallahu ‘Anhu Rasulullah Shallallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Barang siapa yang berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak mempersukutan Allah dengan sesuatu maka niscaya dia masuk syurga dan barang siapa yang menjumpaiNya dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sesuatu ciscaya dia masuk neraka.
6.  Aqidah islamiyah yang benar (yang tidak dicampuri kesyirikan) dapat menyelamatkan seseorang dari azab Allah berupa api neraka pada hari kiamat :
عن عتبان بن مالك رضي الله عنه قال : قال صلى الله عليه وسلم: فإن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله . رواه البخاري ومسلم
Dari Itban bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu Rasulullah Shallallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Sungguh Allah telah menharamkan atas neraka orang yang mengucapkan “La Ilaha illallah” (tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah) dengan mengharap wajah Allah.
Dan bentuk pengharaman dalam hadits tersebut mencakup:
1. Haram masuk ke dalam neraka –secara mutlak– bagi orang mu’min yang murni aqidahnya dan sempurna imannya serta tidak membawa dosa sampai meninggal.
2. Haram untuk kekal di neraka kalau masuk ke dalamnya setelah di kehendaki oleh Allah hal itu baginya, yaitu orang mu’min yang tidak mempersekutukan Allah tetapi melakukan dosa yang bukan syirik lalu tidak bertaubat sebelum meninggal .
7.  Aqidah yang rusak yang dicampuri dengan kesyirikan menahan bahkan mengharamkan seseorang masuk ke dalam surga dan menyebabkan serta mengharuskan dia kekal didalam neraka dan tidak akan diampuni oleh Allah.Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
Artinya : sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga dan tempatnya adalah neraka tidaklah ada bagi orang-orang yang dzalim itu seorang penolongpun.(QS.Al Maidah:72)
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan dia mengampuni dosa yang selain dosa syirik itu (QS.An Nisa:48)
8.  Aqidah Islamiyah yang benar merupakan syarat utama diterimanya suatu amal-ibadah yang dengannya Allah akan membalasnya dengan kenikmatan surga di akhirat dan kehidupan yang baik di dunia.Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
Artinya : Barang siapa yang mengerjakan amal shalih baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS. An Nahl:97) Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
Artinya : Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.(QS. Al Kahfi:110)
9.  Aqidah yang rusak yang bercampur dengan kesyirikan dapat menggugurkan amalan dan menyebabkan amalan tersebut tidak diterima di sisi Allah, baik seluruhnya maupun sebagiannya saja.
a. Syirik yang menggugurkan seluruh amal-ibadah adalah syirik akbar (besar), Allah berfirman;
Artinya : Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu jika kamu mempersekutukan Tuhan niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi(QS.Az Zumar: 65)
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
Artinya : Seandainya mereka menyekutukan Allah niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan (QS. Al An’am:88)
b. Syirik yang menggugurkan sebahagian amal-ibadah, yaitu ibadah yang terkontaminasi saja adalah syirik kecil seperti riya’ dan sum’ah.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل : أنا أغنى الشركاء عن الشرك من عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشركه
Rasulullah Shallallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Dari Rabbnya ‘Azza wajalla : Aku adalah zat yang Maha Kaya yang tidak membutuhkan syarikat, barang siapa melakukan suatu amalan yang di dalamnya dia mempersukutan Aku dengan sesuatu maka niscaya Aku tinggalkan amalan dan syarikat tersebut .
10.  Aqidah shahihah yang tidak dicampuri dengan kesyirikan merupakan penyebab utama datangnya ampunan dari Allah.
عن أنس رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: قال الله تعالى يابن أدم لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة. رواه الترمذي وحسنه
Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu beliau berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman: Wahai Bani Adam seandainya engkau datang kepadaKu dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan engkau tidak mempersyarikatkan Aku dengan sesuatu niscaya Aku datang kepadamu dengan magfirah seluasnya pula.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar